FTIK IAIN Manado – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Manado kembali melaksanakan kegiatan rutin Mimbar Guru Besar pada Jumat, 17 Oktober 2025, suatu forum akademik yang digagas oleh Dekan FTIK sebagai wadah berbagi gagasan dan hasil riset dosen dalam rangka memperkuat tradisi ilmiah di lingkungan fakultas.

Pada kesempatan kali ini, Mimbar Guru Besar menghadirkan Dr. Mardan Umar, M.Pd, dosen FTIK IAIN Manado, yang memaparkan hasil penelitiannya berjudul “Transforming of Moderate Character Education in Islamic Educational Institutions.” Kegiatan ini dipandu langsung oleh Dekan FTIK, yang dalam pengantarnya menegaskan bahwa Mimbar Guru Besar bukan sekadar ajang berbagi hasil penelitian, tetapi juga ruang refleksi akademik untuk memperkaya wawasan keilmuan dosen dan mahasiswa.

Dalam paparannya, Dr. Mardan Umar menekankan bahwa pendidikan karakter moderat memiliki urgensi besar untuk diinternalisasikan dalam masyarakat multikultur dan multireligi seperti Indonesia. Menurutnya, salah satu cara paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan, katanya, memiliki peran strategis dalam membentuk cara pandang, sikap, dan perilaku peserta didik agar mampu hidup berdampingan dalam perbedaan.

Riset yang dipresentasikan Dr. Mardan mengulas pola internalisasi karakter moderat di lembaga-lembaga pendidikan Islam yang berafiliasi dengan tiga organisasi besar, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Syarikat Islam (SI). Ketiganya, menurut hasil kajian tersebut, memiliki nilai-nilai moderasi yang khas dalam praktik pendidikan masing-masing. NU menekankan nilai tasamuh, tawasuth, dan i’tidal sebagai fondasi dalam membangun sikap toleran dan adil. Muhammadiyah juga mengusung nilai tawasuth dan tawazun dengan pendekatan khas kemuhammadiyahan yang menekankan keseimbangan dan rasionalitas. Sementara itu, Syarikat Islam menitikberatkan pada pembentukan karakter kebangsaan yang melahirkan pribadi nasionalis sekaligus Islami.

Dr. Mardan menegaskan bahwa meskipun memiliki pendekatan berbeda, ketiga organisasi ini memiliki semangat yang sama dalam membentuk karakter moderat melalui pendidikan. Inti dari semua upaya tersebut adalah menumbuhkan kesadaran bahwa moderasi beragama lahir dari pemahaman yang utuh dan komprehensif terhadap ajaran agama. “Semakin dalam pemahaman seseorang terhadap agamanya, semakin mudah nilai-nilai karakter moderat itu diinternalisasikan dalam kehidupan,” ujarnya.

Kegiatan Mimbar Guru Besar FTIK kali ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang berlangsung hangat dan reflektif. Para peserta, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap tema yang diangkat. Melalui kegiatan semacam ini, FTIK IAIN Manado terus meneguhkan komitmennya dalam membangun tradisi akademik yang produktif, sekaligus memperkuat peran pendidikan Islam dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk* (admin/AM)

Translate »