Manado, 22 Mei 2025 — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Manado resmi meluncurkan program akademik baru bertajuk Mimbar Guru Besar yang dirangkaikan dengan kegiatan diskusi ilmiah yang mengangkat tema “Quo Vadis Moderasi Beragama: Antara Regulasi dan Edukasi”. Kegiatan ini menghadirkan Dr. H. Saprillah, S.Ag., M.Si., selaku Kepala Balai Litbang Agama Makassar, sebagai narasumber utama.

Dalam sambutannya, Dekan FTIK Dr. Arhanuddin, M.Pd.I menegaskan bahwa Mimbar Guru Besar disiapkan sebagai ruang diskusi akademik non-formal yang strategis untuk mempercepat lahirnya Guru Besar di lingkungan FTIK. “Ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga wahana penguatan atmosfer akademik menuju transformasi keilmuan yang bermakna,” ujarnya.

Diskusi yang juga turut dihadiri oleh Dosen dan mahasiswa di lingkungan FTIK ini menyoroti pentingnya menjadikan moderasi beragama sebagai gerakan kultural, bukan sekadar proyek administratif atau slogan program pemerintah. Dr. Saprillah dalam paparannya menekankan bahwa pendekatan moderasi harus mengakar dalam kesadaran kolektif dan praksis sosial keagamaan masyarakat.

Proses diskusi yang dipandu oleh Abdurrahman Wahid, M.Pd selaku sekretaris prodi PBA ini juga menyoroti program moderasi beragama dengan pendekatan dan perspektif baru, seperti Eko-Teologi dan Humanitarian Islam. Pendekatan ini diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dan membumikan nilai-nilai keagamaan dalam bingkai kemanusiaan dan keberlanjutan lingkungan* [admin/AM]

Translate »