IAIN Manado – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HMPS PBA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado kembali menggelar kegiatan pada Jumat (23/10/2020). Kegiatan HMPS PBA kali ini ialah Pelatihan Seni Kaligrafi yang bertema “Menumbuhkan Semangat Kreativitas Islami pada Generasi Milenial”. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara luring karena memfokuskan pada pengembangan psikomotorik peserta khususnya dalam penulisan khat atau kaligrafi.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Pondok Pesantren Assalaam Manado mulai pukul 08.00 WITA hingga menjelang Magrib yang diikuti oleh peserta yang berasal dari Pondok Pesantren Assalaam Manado, mahasiswa PBA, dan mahasiswa STIKES Manado.
Kegiatan dibuka oleh Hasnil Oktavera, M.Pd.I selaku Kaprodi PBA mewakili Dekan FTIK IAIN Manado yang berhalangan hadir. Tampak hadir juga beberapa dosen dan alumni PBA, serta pihak dari Pondok Pesantren Assalaam Manado sebagai tuan rumah. Turut pula hadir dan memberi sambutan ialah Masri Hamzah, S.S selaku Kepala Bagian Perencanaan dan Alumni Pondok Pesantren Assalaam Manado. Dalam sambutannya, ia mengharapkan kegiatan seperti ini sebaiknya tidak terhenti sampai di sini, tetapi terus dilakukan secara berkelanjutan agar mampu menciptakan kader-kader unggul di bidang penulisan khat atau kaligrafi.
Setelah seremonial pembukaan selesai, Fajriyah Laya selaku pembawa acara mempersilahkan Beby Mato yang bertindak sebagai moderator untuk mengawal jalannya kegiatan. Tampil sebagai pemateri adalah Wais Al-Qarni Hulalunga yang memiliki sederet pengalaman di bidang penulisan khat. Selain itu, Wais Al-Qarni Hulalunga merupakan kaligrafer yang aktif di beragam kompetisi dan juga acapkali mengikuti MTQ di tingkat provinsi dan nasional, ajang Pionir, Pospeda, Fesyar Bank Indonesia, dll., baik sebagai peserta kontingen, official, atau bahkan juri.
Kegiatan berlangsung dengan lancar karena dilakukan secara luring, namun panitia membatasi jumlah peserta agar tetap sesuai protokol kesehatan. Di akhir kegiatan, pemateri menyampaikan kepada peserta untuk terus melanjutkan latihan, baik di rumah maupun di asrama. “Kemahiran dalam penulisan khat atau kaligrafi juga terbentuk oleh pembiasaan yang dilakukan secara terus-menerus”, ungkap Wais yang juga sehari-hari merupakan tenaga pengajar di SD Islamic Centre Manado. Hal ini sejalan dengan agenda pelaksana kegiatan. Ketua panitia, Yudhistira menyebutkan bahwa kegiatan pelatihan kaligrafi ini akan diadakan secara berkelanjutan dengan mempertahankan peserta yang sama. (abdurrahman wahid)